PT Cinderella Vila Indonesia akhirnya berhasil dieksekusi

[kenzie25]

LENSAINDONESIA.COM: Suasana mencekam menyelimuti proses eksekusi PT Cinderella Vila Indonesia, Kamis (3/9/2015). Tak hanya hadangan ban bekas terbakar dan truk yang melintang, ribuan polisi yang hendak mengamankan eksekusi juga dilempari batu para buruh. Namun eksekusi akhirnya berhasil dilakukan Juru Sita PN Surabaya yang diback up penuh Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Polrestabes Surabaya, Polda Jatim dan Korem 084/Bhaskara Jaya.

Dalam proses eksekusi itu, meskipun dihujani batu, polisi terus merangsek maju ke dalam pabrik PT Cinderella Vila Indonesia yang sebelumnya diduduki buruh dan Ormas FKPPI.

Setelah sebelumnya upaya negosiasi yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Arnapi gagal, personel Dalmas mulai maju memarengi forklift untuk memindahkan truk yang terparkir di tengah jalan. Hal itu ternyata mampu membuat ribuan buruh buyar dengan sendirinya.

Juru Sita PN Surabaya, Joko Subagyo, kemudian berhasil membacakan penetapan eksekusi lahan PT Cinderella Vila Indonesia. “Eksekusi ini berdasar penetapan Ketua PN Surabaya yang isinya melaksanakan eksekusi dengan menghukum tergugat yaitu PT Cinderlla Vila Indonesia,” ujarnya.

Perlu diketahui, eksekusi ini merupakan eksekusi keenam kalinya yang dilakukan Juru Sita PN Surabaya. Lima eksekusi yang dilakukan sebelumnya selalu berakhir dengan kegagalan akibat perlawanan hebat buruh PT Cinderella Vila Indonesia.

Sengketa lahan di Jl Tanjungsari 73-75 yang diduduki PT Cinderella Vila Indonesia ini sebenarnya sudah berlangsung lama. Lahan seluas 25.000 meter persegi itu jadi rebutan dengan PT EMKL Pendawa. Berproses di ranah hukum, PT EMKL akhirnya jadi pemenangnya.

Namun PT Cinderella Vila Indonesia melawan dan mengklaim memiliki sertifikat kepemilikan dan mengaku memenangkan Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA).

sumber

[puspo00]

Seperti itu lah nasib perusahaan yang pemiliknya atau pemegang sahamnya serakah dan tidak mau bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawannya.