Mengelola Keuangan Bagi Mahasiswa Kost Yang Jauh Dari Rumah

[diskusiwisatafans]

Untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, beberapa anak muda biasanya harus merantau ke kota-kota lain. Tak hanya untuk mencari suasana baru seperti halnya berwisata, namun lebih dikarenakan aktivitas belajar mengajar selama perkuliahan sangatlah padat, daripada harus bolak-balik pulang ke rumah, beberapa orang akhirnya memutuskan untuk tinggal kost. Hidup sebagai mahasiswa kost tentu akan mengalami berbagai suka duka. Karena di satu sisi jauh dari orang tua dan rumah, namun juga menemukan teman dan lingkungan tempat tinggal yang baru.

Adaptasi pastinya menjadi hal yang mau tidak mau harus dilakukan. Mulai dari adaptasi dengan kebiasaan sehari-hari dengan tempat baru, hingga adaptasi dalam hal penggunaan uang. Berbeda dengan saat masih tinggal di rumah, kita bisa minta uang kepada orang tua sewaktu-waktu. Namun karena sudah kost biasanya akan diberi jatah setiap bulannya. Jika manajemen keuangan yang diterapkan kurang bagus, terkadang uang jatah bulanan sudah habis sebelum akhir bulan.

Jika sudah begini, mau tidak mau harus lebih berhemat agar masih bisa mencukupi hingga dapat kiriman uang dari orang tua. Salah dalam mengelola uang sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan terus-menerus. Jangan sampai setiap akhir bulan selalu diisi dengan makan mie instan dan selalu merasa galau karena tidak uang. Mengelola keuangan sebenarnya bukanlah hal yang sulit dilakukan, hanya saja biasanya para mahasiswa kost banyak yang belum mengetahui cara yang tepat. Untuk itu, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan dalam mengelola manajemen keuangan, yaitu:

1. Lakukan pembagian uang yang didapat dari orang tua.
Setelah mendapatkan uang kiriman dari orang tua, bagi menjadi dua bagian. Gunakan 70% untuk biaya kebutuhan sehari-hari selama sebulan dan 30% sisanya untuk ditabung. Meskipun masih menggantungkan uang pada orang tua, jangan sampai tidak memiliki tabungan.

2. Membuat catatan belanja.
Sebagai anak perantauan, tentunya Anda jadi memiliki tanggung jawab baru untuk melakukan manajemen keuangan Anda sehari-harinya. Saat yang paling rawan menyebabkan pemborosan adalah saat berbelanja. Untuk menghindari hal ini terjadi, sebaiknya buat catatan terlebih dahulu mengenai kebutuhan yang harus dipenuhi. Utamakan membeli sesuatu yang memang penting dan dibutuhkan. Serta hindari membeli sesuatu yang tidak perlu.

3. Pisahkan antara uang tabungan dengan uang pengeluaran.
Setelah mendapat kiriman uang dari orang tua, pisahkan menjadi dua bagian. Dimana yang satu untuk tabungan dan satunya lagi untuk biaya sehari-hari. Untuk membantu Anda, buat dua rekening berbeda untuk menyimpan uang tabungan dan uang untuk biaya sehari-hari ini.

4. Menjatah uang per hari yang boleh dikeluarkan.
Agar pengeluaran bisa lebih terkontrol, Anda bisa menjatah pengeluaran per hari yang boleh dikeluarkan. Untuk besar nominalnya pastikan memang cukup untuk sehari-hari dan jika dikalkulasi selama 30 hari totalnya tidak melebihi dari jatah biaya bulanan yang didapat dari orang tua. Misalnya menjatah setiap hari pengeluaran Rp 20.000, -, maka pastikan memang cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, namun jika dikalikan 30 hari totalnya masih dalam batas aman, tidak melebihi uang bulanan.

5. Mengurangi kegiatan yang tidak bermanfaat.
Nongkrong-nongkrong di kafe atau restoran selama berjam-jam sepertinya sangat identik dengan mahasiswa. Jika bertujuan untuk membahas tugas kampus bersama teman tentu tidak masalah karena bermanfaat.

6. Mencari tambahan uang saku.
Tips manajemen keuangan mahasiswa kost lainnya adalah dengan mencari tambahan uang saku. Anda bisa memanfaatkan kemampuan yang dimiliki untuk menghasilkan uang tambahan, seperti memberi les mapel, berjualan pulsa, dll. Namun pastikan kegiatan yang dilakukan ini tidak mengganggu tugas utama Anda untuk kuliah.